mengapa begitu dingin dan beku?
haruskah ku menjadi mentari?
tuk sekedar menghangatkannya di setiap pagi?
berjalan ku menyusuri hati,
tertanam suatu yang pasti,
walau pagi tak juga menyeruak,
tapi kini tak perlulah lagi ku berteriak
sadari dan pahami makna diri
dan kala embun mulai hangat,
mulailah tuk bernafas kini...
satu harapan hingga akhir hayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar